Senin, 29 Maret 2010

penyakit pandemik yang mematikan

Pandemik Mematikan di Abad ke 20

Diana Posted by: Diana in General Print PDF Tagged in: Untagged
WHO menyatakan bahwa berjangkitnya flu babi di seluruh dunia sebagai “keadaan darurat kesehatan publik internasional.” Petugas kesehatan di seluruh dunia berlomba untuk mengatasi kemungkinan potensial terjadinya pandemik.
Suatu pandemik flu terjadi saat satu virus baru ditemukan membahayakan populasi manusia yang tidak memiliki daya tahan tubuh, menurut WHO.
Christine Layton, ahli kesehatan publik yang spesialisasinya pada ifluenza pada penelitian Institute RTI International, mengatakan pada CNN bahwa flu babi memilik potensi pandemik.

"Tidak seperti flu burung yang dikhawatirkan orang beberapa tahun yang lalu, banyak kasus terjadi di daerah yang berbeda,” ujarnya. "Rata-rata angka kematian lebih rendah pada flu babi, tetapi nampaknya meningkat diberbagai macam tempat."
Pandemik influenza sebelumnya mematikan. Menurut proyeksi terkini, pandemik total hasilnya sekitar 7.4 juta kematian di seluruh dunia, jelas WHO.
Sejak tahun 1900 tiga pandemik telah terjadi, menurut Department of Health and Human Services Amerika Serikat.

Flu Spanyol merupakan pandemik terburuk di abad ke 20. Seluruh dunia mencapai 40 persen mengalami sakit pada saat hal itu terjadi dari 1918-1919.
WHO memperkirakan jumlah kematian sekitar 50 juta atau lebih banyak jika dibandingkan selama perang dunia pertama. Dan virus seperti flu Spanyol belum pernah terjadi lagi sejak saat itu.
Meskipun 10 kali lebih mematikan dari pandemik lainnya, flu Spanyol tidak seberbahaya dibandingkan cacar atau campak menurut ahli epidemilogi Harvard Christina Mills dan Marc Lipsitch, pada tahun 2004.
Pada tahun 1957, pandemik influenza lain merebak. Pandemik flu pada 1957 disebut sebagai flu Asia.
Flu ini desebabkan oleh H2N2 dan pertama kali diidentifikasikan di Cina. Ada dua gelombang penyakit selama pandemik ini: gelombang pertama kebanyakan menyerang anaka-anak, sementara kedua kebanyakan menyerang orang tua. Pandemik ini secara keseluruhan membunuh 2 juta orang di dunia.
Tetapi komunitas medis mampu mengidentifikasikan pandemik secara lebih cepat karena berkembangnya teknologi, menurut CDC Amerika Serikat.
Pandemik terakhir terjadi pada tahun 1968 saat pandemik flu terjadi di Hong Kong. Sekitar 33,800 orang meninggal antara September 1968 and Maret 1969. Menjadikan ini pandemik teringan sepanjang abad ke 20.
Sementara itu tidak ada pandemik yang menyeruak sejak 1968, ancaman pandemik lainnya di abad ke 20 termasuk pada tahun 1976 yang disebut sebagai ‘killer flu’ (kemudian disebut sebagai swine flu atau flu babi) yang mengancam Amerika Serikat, yang menyebabkan vaksinasi massal diantara ketakutan akan flu Spanyol.
Pandemik terakhir yang mengancam adalah pada tahun 1997 dan 1999. Ratusan orang terinfeksi oleh flu burung, yang membunuh enam orang dan menginfeksi ratusan orang. Virus ini berbeda karena berpindah dari ayam ke manusia, jika dibandingkan berpindah ke babi terlebih dahulu. Sekitar 1.5 juta unggas di sembelih di Hong Kong karena mengancam.
Meningkatnya perjalanan melalui udara di seluruh dunia telah meningkatkan kemungkinan penyakit menyebar lebih cepat dari sebelumnya. Sindrom gangguan pernapasan akut, yang disebut sebagai SARS, merupakan penyakit yang diketahui berpindah pertama kali dan menyebar di seluruh dunia pada tahun 2003.
Tetapi menyebarnya SARS yang dapat dilihat pada aplikasi perhitungan pengendalian seperti karantina, larangan tergas untuk berpergian dan pemeriksaan demam di airport telah membantu masyarakat untuk mengatasi keadaan darurat kesehatan.